Saturday, December 22, 2012

Refleksi Diri


Seorang anak sedang berjalan di sebuah negeri yang telah dikenalnya sejak lahir. Konon, negeri itu sangat indah, kaya akan kekayaan alam hingga tak perlu lagi penduduknya berpikir susah untuk mencari makan. Bahkan dulu, negeri tersebut menjadi wilayah perebutan bangsa2 lain di luar sana. Namun, karena kekuatan perjuangan PEMIMPIN dan RAKYATnya kala itu, mereka berhasil merebut kembali negeri nan indah dan kaya itu. Bahkan, negeri tersebut sangat disegani, berhasil menjadi pelopor, penjaga perdamaian regionalnya, pada masa kejayaannya. Setelah lebih dari separuh abad, seharusnya kematangan dan kedewasaan yang didapat.

Seiring berjalannya usia, sang anak mulai bisa melihat dunia lain di luar sana, dan menyadari bahwa banyak negeri-negeri lain yang jauh lebih terkoyak-koyak dan terinjak-injak oleh ketidak adilan krn invasi bangsa lain, namun kini telah bangkit, dan menunjukkan rupanya di dunia luar.

Seiring berjalannya usia dan tanpa adanya pengaruh paham-paham keras dan memaksa, seharusnya negeri itu berkembang dengan pesat. Tapi apa daya, ternyata usia hanyalah usia, kedewasaan dan ketamakan menggerogoti kekayaan negeri ini. Tanpa adanya kesadaran untuk kerja keras dan kedewasaan untuk kepentingan bersama, kekayaan itu hanya akan dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa lain yang jauh lebih dulu sadar. Jadi, apakah roda sejarah akan kembali berputar?

Apakah harus menunggu keajaiban pemimpin dr masa lalu kembali muncul? atau apakah memang manusia-manusia yang tinggal di atas tanah itu tidak pantas diberi amanah untuk menjaga negeri yang konon indah dan kaya itu?


Di sisi lain, anak pun harus berkaca, apa yang telah kau lakukan untuk tanah airmu..??

#edisigalauhubunganinternasional


Kamis, 20 Dec'12

--Anak--