Sunday, July 14, 2013

Velvet Divorce

       Czechoslovakia merupakan negara yang terbentuk pada tahun 1918 setelah Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan Austria. Pada mulanya wilayah tersebut meruapakan bagian dari Kerajaan Austria yang mendapatkan hak sebagai bangsa yang merdeka. Wilayah tersebut dihuni oleh dua bangsa berbeda yang memiliki dua bahasa yang sangat mirip dan kebiasaan-kebiasaan yang sama. Akan tetapi, kemerdekaan dan kebebasan itu hanya dapat dirasakan selama kurang lebih 20 tahun, hingga pendudukan oleh Jerman pada tahun 1938. Wilayah tersebut terbagi menjadi dua hingga akhirnya pada tahun 1945 kembali mendapatkan kemerdekaannya. Namun, kedamaian masyarakat hanya dirasakan sebentar karena adanya intervensi kekuasaan komunis pada tahun 1948, setelah berakhirnya Perang Dunia II, hingga tahun 1989.  Sistem sosialis mulai diterapkan di negara tersebut.

Upaya untuk melawan kekuasaan komunis dilakukan oleh masyarakat Czechoslovakia pada tahun 1968, dalam momentum Prague Spring, yang dipelopori oleh Alexander Dubcek. Akan tetapi Uni Soviet berhasil menggagalkan rencana tersebut. Pergerakan untuk menuntut kebebasan berbicara masyarakat kembali gagal. Pada 21 Agustus 1968, pasukan dari Warsaw pact melakukan agresi masuk untuk mengontrol kebebasan di Cekoslovkia. Kekuatan blok Uni Soviet runtuh pada tahun 1989. Pada bulan November 1989 terjadilah “Velvet revolution” yang berhasil menggulingkan kekuasaan komunis dengan damai dan mengembalikan otoritas pada masyarakat. Pada tahun 1990, Czechoslovakia melaksanakan pemilihan presiden pertama kali, yang dimenangkan oleh Vaclav Havel. Czechoslovakia menjadi negara federasi dengan dua pusat pemerintahan, berdasarkan prinsip etnis. Kota Prague menjadi ibu kota negara tersebut.

       Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, terjadi kesepakatan parlemen Cekoslovakia yang menyetujui bahwa kedua negara tersebut akan memisahkan diri. Pemisahan itu mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1993, dan negara Cekoslovakia resmi menjadi Republik Ceska dan Slovakia. Pemisahan ini yang disebut sebagai “velvet divorce”. Keputusan tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak, dengan Vaclav Klaus dari Republik Ceska dan Vladimir Meciar dari Slovakia. Layaknya perceraian dalam keluarga, pemisahan ini tidak didasari dengan melibatkan pertimbangan dari “anak-anak” dalam hal ini penduduk setempat. Setelah proses velvet divorce, dilakukan jajak pendapat dan ternyata sebagian besar masyarakat menginginkan kedua negara tersebut tetap menjadi satu[1]. Proses perpisahan secara damai yang dilakukan oleh kedua negara tersebut mendapat perhatian dari dunia. Beberapa scholar beranggapan bahwa perpisahan antar kedua negara tersebut merupakan keputusan politik kedua pemimpin pada masa itu.

No comments:

Post a Comment