Czechoslovakia
merupakan negara yang terbentuk pada tahun 1918 setelah Perang Dunia I berakhir
dengan kekalahan Austria. Pada mulanya wilayah tersebut meruapakan bagian dari
Kerajaan Austria yang mendapatkan hak sebagai bangsa yang merdeka. Wilayah
tersebut dihuni oleh dua bangsa berbeda yang memiliki dua bahasa yang sangat
mirip dan kebiasaan-kebiasaan yang sama. Akan tetapi, kemerdekaan dan kebebasan
itu hanya dapat dirasakan selama kurang lebih 20 tahun, hingga pendudukan oleh
Jerman pada tahun 1938. Wilayah tersebut terbagi menjadi dua hingga akhirnya
pada tahun 1945 kembali mendapatkan kemerdekaannya. Namun, kedamaian masyarakat
hanya dirasakan sebentar karena adanya intervensi kekuasaan komunis pada tahun
1948, setelah berakhirnya Perang Dunia II, hingga tahun 1989. Sistem sosialis mulai diterapkan di negara
tersebut.
Upaya untuk
melawan kekuasaan komunis dilakukan oleh masyarakat Czechoslovakia pada tahun
1968, dalam momentum Prague Spring,
yang dipelopori oleh Alexander Dubcek. Akan tetapi Uni Soviet berhasil
menggagalkan rencana tersebut. Pergerakan untuk menuntut kebebasan berbicara
masyarakat kembali gagal. Pada 21 Agustus 1968, pasukan dari Warsaw pact
melakukan agresi masuk untuk mengontrol kebebasan di Cekoslovkia. Kekuatan blok
Uni Soviet runtuh pada tahun 1989. Pada bulan November 1989 terjadilah “Velvet
revolution” yang berhasil menggulingkan kekuasaan komunis dengan damai dan
mengembalikan otoritas pada masyarakat. Pada tahun 1990, Czechoslovakia
melaksanakan pemilihan presiden pertama kali, yang dimenangkan oleh Vaclav
Havel. Czechoslovakia menjadi negara federasi dengan dua pusat pemerintahan,
berdasarkan prinsip etnis. Kota Prague menjadi ibu kota negara tersebut.
Beberapa
tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, terjadi kesepakatan parlemen
Cekoslovakia yang menyetujui bahwa kedua negara tersebut akan memisahkan diri.
Pemisahan itu mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1993, dan negara
Cekoslovakia resmi menjadi Republik Ceska dan Slovakia. Pemisahan ini yang
disebut sebagai “velvet divorce”. Keputusan
tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak, dengan Vaclav Klaus dari Republik
Ceska dan Vladimir Meciar dari Slovakia. Layaknya perceraian dalam keluarga,
pemisahan ini tidak didasari dengan melibatkan pertimbangan dari “anak-anak”
dalam hal ini penduduk setempat. Setelah proses velvet divorce, dilakukan jajak pendapat dan ternyata sebagian
besar masyarakat menginginkan kedua negara tersebut tetap menjadi satu[1]. Proses
perpisahan secara damai yang dilakukan oleh kedua negara tersebut mendapat
perhatian dari dunia. Beberapa scholar beranggapan
bahwa perpisahan antar kedua negara tersebut merupakan keputusan politik kedua
pemimpin pada masa itu.
[1]
Harian New York Times, 1 Januari 1993. http://www.nytimes.com/1993/01/01/world/czechoslovakia-breaks-in-two-to-wide-regret.html?pagewanted=all&src=pm
No comments:
Post a Comment