Tuesday, October 2, 2012

Sejarah Masuknya Islam di Prancis



Prancis sudah mengenal Islam sejak abad ke-8 M. Sejarah menyebutkan Islam pertama kali masuk ke wilayah Prancis dimulai pada waktu terjadi penyebaran ajaran Islam oleh para khalifah ke Eropa yang dimulai dengan penaklukan wilayah Spanyol pada tahun 711 M.
Pada tahun 721 M, Abd-ur-Rahman, seorang bangsa Barbar, diangkat menjadi Gubernur di Spanyol. Untuk menyebarkan ajaran Islam, beliau beserta para prajurit dan pasukan berkuda melewati Pegunungan Pyrenees untuk berekspansi ke wilayah Prancis yang pada masa itu diduduki oleh bangsa Frank. Sepanjang perjalanan mereka berhasil menduduki beberapa wilayah untuk penyebaran ajaran Islam dan terus bergerak menuju Sungai Loire.
Pada tahun 732 M, bangsa Frank melakukan perlawanan terhadap prajurit Abd-ur-Rahman yang telah memasuki wilayah Prancis. Bangsa Frank dipimpin oleh Charles Martel, yang dijuluki “The Hammer” menghadang prajurit Islam di wilayah Poitiers. Perang antara pasukan Abd-ur-Rahman dan Charles Martel dianggap sebagai perang yang sangat menentukan perkembangan agama Islam pada masa itu. Perang tersebut disebut Perang Tours.
Pada tanggal 10 Oktober 732 M, prajurit Islam dihadang oleh pasukan Martel yang telah mempersiapkan mental untuk menghadapi prajurit yang dipimpin oleh Abd-ur-Rahman – seorang bangsa Barbar - yang terkenal dengan kekejamannya. Pasukan Martel telah menunggu selama beberapa hari dengan perlengkapan yang telah dipersiapkan untuk melakukan perlawanan di musim dingin. Sementara itu, prajurit Islam tidak menguasai medan sehingga mereka tidak mempersiapkan perlengkapan perang untuk musim dingin.
Perang yang terjadi di antara wilayah Tours dan Poitiers itu memakan banyak korban. Namun kesiapan mental pasukan Martel berhasil memukul mundur prajurit Islam. Pasukan Martel telah dilatih untuk melawan kekejaman bangsa Barbar hingga terjadi pertumpahan darah yang sengit antara kedua pasukan tersebut. Beberapa sumber menyatakan bahwa prajurit Islam mengalami kekalahan karena mereka terpecah belah hingga akhirnya kekuatan mereka berkurang dan kurang tangguh dalam mengahadapi serangan Charles Martel. Abd-ur-Rahman terbunuh dalam perang tersebut. Prajurit Islam dipaksa mundur dari wilayah Prancis, dan itu menjadi akhir dari ekspansi ajaran Islam di wilayah Eropa Barat.
Atas kemenangannya, Charles Martel dianggap sebagai penyelamat umat Kristen dan Eropa pada masa itu. Perang Tours merupakan perang yang sangat menentukan, karena jika prajurit Islam memenangkan peperangan tersebut, kemungkinan hal itu akan berpengaruh kuat terhadap perkembangan agama di wilayah Eropa. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Islam bisa saja menjadi agama mayoritas di Eropa apabila Abd-ur-Rahman menang.
Pada masa itu, penyebaran agama Islam dilakukan dengan perang untuk menduduki wilayah-wilayah agar penduduknya mau memeluk agama tersebut. Terjadi banyak peperangan di wilayah lain hingga menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam terpecah karena pemimpinnya ingin menjadi penguasa. Umat Kristen sendiri mengalami perpecahan karena beberapa ajaran agama mereka dianggap telah melencenga dari ajaran sesungguhnya. Maka terjadilah perang Salib pada tahun 1095 yang berlangsung hingga 200 tahun. Setelah itu, kekuasaan Islam mulai melemah dan menyisakan wilayah Granada. Namun, pada tahun 1492, Sultan Granada pun akhirnya menyerah sepenuhnya pada raja Ferdinand III dari Aragon dan Isabella.
Tidak seperti ajaran Kristen, ajaran Islam dianggap sebagai ajaran yang terlalu kolot dengan mengatur seluruh aspek kehidupan. Semenjak perang Tours, Prancis terus menyatakan melawan ajaran Islam hingga terjadi pertempuran berdarah dan pendudukan di wilayah Tunisia (1881) dan Maroko (1901). Di sisi lain, perkembangan ajaran Kristen yang mulai terpecah karena perbedaan persepsi juga terjadi di berbagai wilayah Eropa.

Tulisan ini adalah sebagian dari makalah yang dikumpulkan penulis sebagai tugas mata kuliah Religi di Eropa tanggal 25 Mei 2012

2 comments: